DPRD Sumsel menggelar rapat para anggaran tahun 2016, pembahasan para anggaran tersebut akan berlangsung selama beberapa hari, dimulai tanggal 5 sampai tanggal 16 Oktober 2015.
“Untuk saat ini, belum ada gambaran kegiatan di bidang apa yang akan menyedot anggaran paling besar pada APBD 2016 nanti, nanti baru diputuskan setelah selesai pembahasan para anggaran,” ujar Wakil Ketua DPRD Sumsel, H Nopran Marjani S.Pd. saat diwawancarai di ruang kerjanya.
Meski begitu, ujar Novran, yang terus dianggaran di APBD tahun 2015 adalah program berobat gratis serta pendidikan gratis,” karena program pendidikan dan berobat gratis dianggarkan dengan hasil sumbangan dari Kabupaten, untuk pendidikan gratis anggaran pencapaian kita sudah mendekati 20 persen sedang tahun kemarin itu 18 persen, begitu juga dengan berobat gratis, kalau tahun kemarin 10 persen maka tahun ini 39 persen, belum tentang persoalan yang lain,” katanya.
Novran juga menyebutkan, kalau di anggaran APBD 2016 dipastikan dana yang tersedot paling banyak di lima dinas, yakni Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (PUCK), Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) dan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan,” sebelum KUA PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara, kita minta SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terutama TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), untuk menyampaikan ke kita plafon anggaran untuk infrastruktur berapa, kesehatan berapa, pertanian berapa, juga untuk pendidikan,’ kata politisi Partai Gerindra ini.
Dalam APBD tahun 2016 lalu menurutnya anggaran lebih banyak digunakan pihak PU Bina Marga yang menggunakan tahun jamak yaitu 2014-2015 dengan membuat jalan dan jembatan sekitar Rp. 1 triliun, sekolah gratis, berobat gratis dan kuliah gratis,” itu janji politik Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang akan memperbaiki jalan dan jembatan di Sumsel terutama berstatus jalan Provinsi.
Apalagi di tahun 2016 dirinya mendapatkan informasi anggaran Sumsel di pusat terjadi pengurangan lagi Rp. 1 triliun,” untuk 2016 anggaran kita lebih kecil dibandingkan anggaran 2015 karena kita menyangkut dana bagi hasil yang kurang, dan ini berpengaruh, kalau kemarin kita dianggarkan perubahan berkurang Rp. 600 miliar ini berkurang Rp. 1 triliun,” katanya.
Pengurangan ini karena adanya pengurangan dan bagi hasil migas, jelasnya lagi” karena APBD kita kurang, DPRD Sumsel dan Pemprov Sumsel mencari anggaran lain yaitu di APBN, seperti tahun kemarin anggaran kita masuk ke Sumsel untuk pertanian Rp 850 miliar, kita berharap tahun 2016 untuk bantuan pertanian lebih dari 1 triliun atau Rp 2 tiliun, memang APBD kita kurang namun kita kurang namun kita berjuang bagaimana dana pusat bisa kembali ke Sumsel walaupun pengelolaannya di pusat,” imbuhnya.
Dijelaskan Novran, kalau pihaknya berkeinginan sebelum KUA PPAS disampaikan ke DPRD,” maka harus ada dulu rapat-rapat di komisi terkait program dan anggaran lewat musrenbang dan usulan dari anggota DPRD Sumsel ini melalui kunjungan komisi dan reses termasuk proposal usulan masyarakat yang diusulkan ke DPRD Sumsel, kemudian setelah pra anggaran 2016 maka dibakukan melalui KUA PPAS setelah itu diakukan rapat pra anggaran kutuk menentukan plafon berdasarkan kebutuhan SKPD yang ada,” pungkasnya.
Sumber : SKH Sumsel Post